Pengertian Baja Castella
Balok Castella adalah balok yang terbentuk dengan cara pemotongan balok WF (Wide Flange) secara berliku dengan membentuk sudut tertentu. Tujuan dari “Castella Beam” adalah untuk mengurangi berat dan mempertinggi profil, pada prinsipnya adalah memperbesar modulus penampang (S) dan momen inersia (I) suatu profil sehingga akhirnya akan menghasilkan kekuatan dan kekakuan yang lebih besar dibandingkan profil aslinya. Balok Castella ini dihasilkan dari suatu pemotongan profil dengan pola zig-zag yang dicetak menggunakan hot-rolled (cetakan panas) berbentuk H, I, atau U. Setengah bagian profil baja yang telah dipotong disambung dengan cara digeser atau dibalik (ujung kanan dilas dengan ujung kiri, dan sebaliknya) sehingga membentuk lubang berbentuk polygonal. Hal ini mengakibatkan bertambahnya tinggi (h) dan tinggi daerah pemotongan (d) (L. Amayreh & M. P. Saka 2005).
- Web-Post : Luas solid dari balok baja Castella.
- Castellation : Luas yang sudah mengalami pelubangan (hole).
- Throat Widt : Perpanjangan horizontal dari potongan bawah profil.
- Throat Depth : Tinggi daerah profil potongan bawah sampai sayap profil.
Kekuatan Balok Castella
Dalam perencanaan balok castella, flens memikul sebagian besar beban lentur, maka pengurangan luas badan profil tidak menjadi persoalan bila ditinjau dari daya tahan terhadap momen. Namun gaya lintang (V) yang dianggap dipikul oleh badan profil harus ditinjau lebih lanjut. Dua bagian T atas dan bawah pada setiap badan yang berlubang menahan gaya geser vertikal. Gaya lintang pada tengah bentang mempunyai harga minimum sehingga tidak mempengaruhi kekuatan balok.
Mendekati tumpuan dimana gaya lintang (V) makin besar, tegangan lentur utama yang diakibatkan gaya lintang pada potongan T harus dimasukkan pada perhitungan tegangan lentur utama akibat beban balok. Titik balik momen lentur akibat gaya lintang dari bagian T atas dan bawah diasumsikan terjadi di tengah dari bagian badan yang terbuka (e/2). Dan selanjutnya gaya geser vertikal total atau gaya lintang total dibagi sama antara dua bagian T seperti terlihat pada gambar dibawah (Omer W. Blodgett, 1966).
- Mu = momen lentur (kgm)
- Mn = momen nominal (kgm)
- Sx = modulus penampang (cm3 )
- fy = tegangan leleh (kg/cm2)
- ϕ b = faktor resistensi (reduksi kekuatan) untuk lentur = 0,90
0 comments:
Posting Komentar